PEKANBARU – Proyek pembangunan turap di lingkungan Universitas Lancang Kuning (Unilak) menuai sorotan tajam. Bangunan sepanjang 200 meter dengan tinggi sekitar 1,5 meter itu diduga tidak hanya cacat secara teknis, tetapi juga sarat persoalan transparansi anggaran. Ketua Alumni FKIP Unilak, Mustakim, JM.M.PD, bahkan menyebut hasil proyek tersebut sebagai “gagal konstruksi” dan berbahaya bagi keselamatan warga kampus.
> “Bangunan turap ini terlihat condong dan mereng. Dari pandangan ahli, anggarannya seharusnya tidak lebih dari Rp700 juta, tapi ini dianggarkan Rp1,2 miliar. Ini pemborosan uang kampus,” ujar Mustakim kepada wartawan.
Proyek yang diduga dimulai sekitar Mei 2025 ini disebut berasal dari dana kampus termasuk dari SPP mahasiswa dan hibah publik. Namun, hasil pembangunan dinilai jauh dari memuaskan. Visual di lapangan memperlihatkan kualitas pengerjaan yang buruk dan potensi kerusakan struktural yang bisa mengancam keselamatan warga.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“banyak para ahli di Unilak apalagi fakultas teknik, tapi kok hasilnya menurut saya memalukan dan membahayakan” sebut Mustakim.
Kritik tak berhenti di persoalan teknis semata. Mustakim secara langsung meminta Ketua Dewan Pembina Yayasan Raja Ali Haji; Datuk Tuan Guru Ruzli Zainal, Ketua Yasrah Prof. Irwan Efendi dan Rektor Unilak, Prof. Junaidi, SS, untuk:
1. Bertanggung jawab atas buruknya kualitas pembangunan.
2. Memperbaiki struktur turap agar lebih kokoh dan aman.
3. Membuka transparansi anggaran proyek kepada publik.
4. Menjelaskan penggunaan dana kampus secara terbuka dan akuntabel.
Mustakim juga menyoroti proyek pembangunan gedung perkuliahan baru senilai Rp10 miliar yang ditengarai tidak transparan dan perlu diaudit secara terbuka.
Sorotan juga diarahkan kepada Yayasan Raja Ali Haji, selaku badan pengelola kampus. Mustakim mendesak Datuk Rusli Zainal, Pembina Yayasan, agar segera menginstruksikan Prof. Irwan Efendi, Ketua Yayasan, untuk mengevaluasi kinerja Rektor dan jajaran pimpinan kampus.
> “Kampus bukan proyek pribadi. Dana publik dan mahasiswa harus dikelola dengan tanggung jawab dan akuntabilitas,” tegas Mustakim.
Investigasi Berlanjut: Gedung Perkuliahan10 Miliar dalam Sorotan
Proyek turap bukan satu-satunya yang mencurigakan. Gedung perkuliahan baru dengan anggaran Rp10 miliar juga disinyalir menyimpan kejanggalan. Informasi mengenai sumber dana, proses tender, hingga kualitas fisik bangunan akan menjadi fokus investigasi lanjutan.
📌 Nantikan laporan khusus Tim X-POST: Mengungkap Jejak Dana di Balik Gedung 10 Miliar.
“Kampus harus menjadi tempat ilmu, bukan ladang proyek bermasalah”.
Tim X-POST terus menggali fakta dan membuka ruang klarifikasi dari pihak terkait demi kepentingan publik dan integritas pendidikan
Tinggalkan Balasan